Reksadana belakangan sedang naik daun. Investasi reksadana ini bisa Kamu pilih kalau Kamu adalah seorang pemula. Apa lagi reksadana adalah produk investasi yang powerful sebab dikelola oleh manajer investasi. Makanya kalau Kamu tidak punya waktu, Kamu bisa memilih reksadana sebagai pilihan instrumen.
Meski reksadana dianggap sebagai investasi yang mudah, tapi tetap saja banyak pemula yang salah mengambil langkah. Berikut ini adalah tips yang harus Kamu perhatikan sebelum memulai investasi.

Wajib Kenali Profil Risiko
Saat ingin berinvestasi pertama kali, sebaiknya sebagai seorang investor Kamu mengenali resiko masing-masing dari profile instrumen investasi. Kalau Kamu sudah paham betul dengan seluk beluk dunia investasi ini, maka Kamu bisa memilih instrumen dengan resiko yang lebih tinggi (agresif).
Sebaliknya, kalau Kamu adalah seorang pemula yang masih tidak paham betul dengan dunia investasi, maka profil investasi yang bisa Kamu pilih adalah moderat.
Pastikan Tahu Tujuan dan Jangka Waktu Investasi
Apa bila Kamu sudah memahami profil risiko investasi, Kamu bisa memulai menentukan tujuan investasi apakah untuk jangka pendek atau jangka panjang. Misalkan Kamu sudah paham dunia investasi, Kamu boleh mengalokasikan 50% danamu untuk berinvestasi di reksadana saham bila Kamu mempersiapkannya untuk rencana jangka panjang. Reksadana saham ini cocok untuk Kamu yang punya rencana lebih dari lima tahun.
Kamu juga bisa menggunakan reksadana saham anak ini untuk persiapan pendidikan anak dan dana pensiun. Meski demikian reksadana jenis ini kurang cocok bila Kamu ingin mengumpulkan dana untuk DP rumah.
Untuk Kamu yang sedang mempersiapkan dana untuk kebutuhan jangka menengah, Kamu bisa memilih reksadana campuran. Resikonya pun lebih rendah dari pada reksadana saham.
Selanjutnya adalah reksadana pasar uang, yang cocok dipilih bagi Kamu yang baru belajar investasi karena resikonya paling kecil. Reksadana ini cocok untuk Kamu yang memiliki rencana jangka pendek karena reksadana ini memiliki kontrak kurang dari setahun.
Reksadana pendapatan tetap bisa dijadikan pilihan diversifikasi investasi ketika ekonomi kurang menguntungkan. Reksadana ini pas untuk jangka waktu 1-3 tahun.
Pastikan Sesuai Dengan Karaktermu
Yang pasti setiap orang ketika berinvestasi pasti mengharapkan untung. Reksadana mampu memberikan hasil yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan tabungan biasa dan deposito. Walaupun begitu, Kamu wajib tahu kalau investasi ini masih ada resikonya walaupun rendah.
Nah, karakter investor ini ada tiga macam. Yang pertama adalah cari aman, kemudian moderat lalu agresif. Kalau Kamu tidak ingin rugi dan ingin cari aman saja, Kamu bisa memilih tipe konservatif atau yang cari aman dengan memilih reksadana pasar uang atau pendapatan tetap.
Kalau Kamu mengharapkan pendapatan yang lebih tinggi dan berani ambil resiko, Kamu bisa mencoba reksadana saham.
Pastikan Melakukan Riset Dalam Memilih Manajer Investasi
Langkah berikutnya yaitu mereset manajer investasi. Kamu bisa melakukan pencarian lewat internet, atau bertanya pada kolegamu yang sudah mencoba produk reksadana. Disamping itu, pastikan Kamu mengecek apakah manajer investasi yang Kamu pilih sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Hati-hati juga dengan penipuan manajer investasi yang mencantumkan logo OJK untuk menarik pelanggan.
Coba Danamas Saham Dari Bank Sinarmas!
Danamas Saham merupakan produk investasi berupa reksadana dari Bank Sinarmas. Yang paling seru dari produk reksadana ini adalah bebas pajak dan sifatnya likuid yang artinya bisa dicairkan kapan saja.
Uang pendaftarannya pun juga murah. Kamu hanya cukup menyetorkan Rp. 100.000 saja. Sementara untuk unit investasi Kamu hanya perlu membayar kelipatannya! Ayo investasi di Bank Sinarmas sekarang juga dan raih keuntungannya!